Mengapa Bisnis Property Menjadi Pilihan?

Kebutuhan rumah layak huni di indonesia sangatlah tinggi, potensi terbesar di sektor kawasan industri, Perumahan, Apartemen menengah bawah, Mall dan Hotel, pasar property di indonesia menjadi primadona untuk di bidik sebagai aset property, mulai dari investasi yang solid, investasi jangka panjang yang sangat menjanjikan, harga yang terus menanjak, Tak ada istilah rugi dalam berbisnis property.
PASSION_KERJA_FOKUS_MOTIVASI_IDE_PENGEMBANGAN DIRI_MELAYANI & TEKUN
GOALS "Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time Based" (SMART)

Featured Post

Teknik Jitu Menghitung Profit Investasi Property

         Mungkin Kita Bingung bagaimana caranya untuk mencoba menghitung investasi properti yang akan kita lakukan apakah perhitungan yan...

Tuesday, July 28, 2015

Teknik Jitu Menghitung Profit Investasi Property

         Mungkin Kita Bingung bagaimana caranya untuk mencoba menghitung investasi properti yang akan kita lakukan apakah perhitungan yang kita hitung ini menguntungkan ataukah tidak mendapatkan keuntungan atau bisa di sebut dengan kata lain yaitu merugi, berikut contoh sederhana menghitung besarnya profit investasi.

         Perhitungan ini di buat sesederhana mungkin agar dapat di pahami dengan metode pendekatan pasar dan berdasarkan asumsi.

1. Bapak C mempunyai sebuah rumah yang di beli 2 tahun yang lalu seharga Rp.325.000.000 dengan luas tanah 275 m2 dan luas bangunan 175 m², berdasarkan NJOP tahun sekarang harga tanah per m² Rp. 950.000 per m² dan bangunanya Rp. 800.000 per m², perhitungan harga dan capital gain ketika bapak Jack akan menjualnya sebagai berikut :

     ♦ Investasi awal membeli rumah
        Rp. 325.000.000

     ♦ Harga Rumah Tahun ini sesuai NJOP 
        Tanah 275 m² x Rp. 950.000                = Rp. 261,250.000
        Bangunan 175 m² x Rp. 800.000         = Rp. 120.000.000
        Total = Rp.  381.250.000

     ♦ Harga Rumah yang wajar apabila bapak C ingin menjualnya harga rumah sesuai NJOP x 20%
        Ket : 20 % dilihat dari perhitungan PBB
        Rp.  381.250.000 x 20 %   = Rp. 76.250.000

     ♦ Maka Harga Rumah wajar
        Rp.  381.250.000 + Rp. 76.250.000 = Rp. 457.500.000

      ♦ Gain yang di peroleh dari bapak C
        Rp. 457.500.000 – Rp. 325.000.000 = Rp. 132.500.000

      ♦ Capital Gain Tanpa Biaya lain-lain
        Gain
        Capital Gain = ………………….  x 100 %
                                Harga Investasi

        Rp. 132.500.000

2. Bapak B Mempunyai Rumah di daerah X dengan Luas Tanah 300 m2 dan Luas Bangunan 200 m2 di beli 2 tahun yang lalu Seharga Rp. 1.500.000 dan harga bangunan sebesar Rp. 2.000.000 berapakah gain yang akan di dapatkan bapak B ketika akan di jual kembali dan berapakah pajak yang harus di keluarkan?

      ♦ Harga beli/investasi dua tahun lalu = Rp. 700.000.000

      ♦ Harga Rumah sesuai dengan NJOP 2010
         Tanah 300 m2 x Rp. 1.500.000 = Rp. 450.000.000
         Bangunan 200 m2 x Rp. 2.000.000 = Rp. 400.000.000
         Total = Rp. 850.000.000

      ♦ Biaya yang harus di keluarkan (PPh)
         5 % x 850.000.000  = Rp. 42.500.000

      ♦ Keuntungan bersih yang di dapat oleh bapak B setelah di potong biaya yang harus di keluarkan
         Rp. 850.000.000 – (Rp. 700.000.000 – Rp. 42.500.000) = Rp. 192.500.000

3. Bapak D Menjual Rumahnya yang ada di Jakarta, Luas Tanah 400 m2, Luas Bangunan 200 m2, Berdasarkan NJOP tahun 2010, harga tanah senilai Rp. 2.000.000 dan Bangunan Rp. 1.500.000 per m2, berapa biaya-biaya pajak dan lainya yang harus di keluarkan, baik oleh bapak D maupun Pembeli?

      ♦ Harga Rumah (Sesuai NJOP) :
         Tanah 400 m2 x Rp. 2.000.000 = Rp. 800.000.000
         Bangunan 200 m2 x Rp. 1.500.000 = Rp. 300.000.000
         Total = 1.100.000.000

      ♦ Biaya yang di keluarkan oleh Bapak D (PPh)
         5 % x Rp. 1.100.000.000 = Rp. 55.000.000

      ♦ Biaya yang di keluarkan pembeli
         a. BPHTB
             5 % x (Rp. 1.100.000.000 – Rp. 60.000.000) = 52.000.000
         b. Notaris AJB
             0.5 % x Rp. 1.100.000.000 = Rp. 5.500.000

4. Bapak Z Mengkredit Sebuah Rumah seharga Rp. 300.000.000 dengan Asumsi bunga 12 % dan jangka waktu angsuran selama 10 tahun pada tahun ke 2 ia ingin over kredit kepada pihak lain.
Pada harga berapa bapak Z akan melepas dengan harapan memperoleh capital gain 20 %?

      ♦ Harga Rumah = Rp. 300.000.000


      ♦ Biaya yang sudah di keluarkan
         a. Notaris dari pihak Bank
             – Perjanjian Kredit = Rp. 300.000
             – APHT = Rp.850.000
         b. Asuransi Jiwa = Rp. 1,593.000
         c. Asuransi Kebakaran = Rp. 92.000
         d. Provisi 1 % dari plafon = Rp. 3.000.000
         e. Administrasi = Rp. 100.000
            Total  = Rp. 5.335.600

      ♦ Angsuran perbulan dengan bunga 12 % = Rp. 4.104.658
         (Jumlah ini dari table angsuran KPR pihak bank)

      ♦ Angsuran terbayar selama 2 tahun
         24 bulan x Rp. 4.104.658 = Rp. 98.511.792

      ♦ Total biaya yang sudah di keluarkan = Rp. 163.847.392

      ♦ Capital Again
         Yang diharapkan = 20 %
         Gain = 0,2 x Rp. 163.847.392 = Rp. 32.769.478

      ♦ Harga yang dapat di lepas
         (Over Kredit) = Rp. 196.618.870

1 comment: